Pages

2009-01-03

Mengkhayalkan Desa Masa Depan

Aku orang desa. Aku, keluarga, dan sahabat-sahabatku kebanyakan tinggal di desa. Ya… di sebuah desa…

Bagiku desa adalah rumah terindah karena di sini aku dapat menjalani hidup, berinteraksi, bersosialisasi, dan yang terpenting adalah memaknai hidup.

Bagiku desa itu bukan kota dan tidak seharusnya pula berubah menjadi kota. Budaya desa ya budaya desa. Kehidupan desa ya kehidupan desa.

Desa bagiku adalah keindahan. Keindahan saat mengenang masa kanak-kanak dulu. Berenang di sungai, berlarian di pematang sawah, menjelajahi hutan.

Kini usiaku sudah bukan kanak-kanak lagi. Seiring waktu berjalan perubahan-perubahan pun terjadi di desaku. Sungai yang dulu mengalir deras dan menjadi tempat permainan masa kanak-kanakku pun sudah berubah, bahkan nyaris hilang. Sawah yang dulu begitu luas terhampar kini tinggal sepetak dua petak saja. Hutan-hutan yang dulu ditumbuhi pohon-pohon tinggi menjulang kini disesaki dengan rumah-rumah mewah seharga serendah-rendahnya dua milyaran.

Oh Desaku….

Kampung penduduk desa yang dahulu dihuni 20an kepala keluarga dan setidaknya terdiri dari tidak kurang dari 15an rumah kini hanya tinggal satu rumah saja untuk satu kepala keluarga, dan dia adalah orang kaya, pengusaha.
Paling-paling yang tersisa dalah sebuah masjid kecil yang ditinggalkan jamaahnya.

Oh desa ….

Oh desaku ….

Sampai kapan kau ada …?

Akankah anak cucuku merasakan tinggal di desa…?

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Anda sangat berharga bagi Saya. Silakan berkomentar ...