Pages

2008-11-19

Profil 20 Finalis BIA 2008 : Trafellow, Inovasi Awal Yang Ringan

Bepergian ke luar kota memang sangat menyenangkan. Apalagi, perjalanan yang dilakukan itu untuk berlibur. Namun, terkadang waktu libur yang bersamaan membuat tempat-tempat wisata menjadi penuh. Sarana transportasi pun pastinya mengalami hal yang sama. Baik itu jalur darat, laut, maupun udara sekalipun. Hal inilah yang mendorong terciptanya "Trafellow". Biasanya di tempat-tempat seperti terminal, stasiun, bandara, atau pelabuhan pasti menyediakan ruang tunggu. Di ruangan itu tentunya dilengkapi dengan bangku-bangku bukan? Tapi, kalau berada pada situasi high season, pastinya banyak orang yang menunggu di ruang atau tempat yang sama dengan kita. Tempat itu menjadi penuh, dan jangan harap mendapatkan tempat duduk untuk sekedar meregangkan otot kaki setelah lama berdiri.

Trafellow-lah yang saat itu terpikirkan oleh Achmad Fadillah (27). Berawal dari pengalaman pribadinya saat menunggu dan melihat orang-orang di terminal, stasiun, dan bandara. "Inikan masalah yang ada di kehidupan kita sehari-hari, dan mungkin bagi sebagian orang ini adalah masalah kecil. Tapi, dari hal yang kecil itu, saya mencoba untuk mencarikan solusinya," ungkap Fadil sapaan akrabnya. Apa sih Trafellow? Yap, Trafellow merupakan sebuah tas yang dilengkapi dengan kursi lipat. Tas ini memiliki fungsi yang sama dengan tas pada umumnya. Selain digunakan layaknya tas ransel, tas ini juga bisa difungsikan seperti tas travel yang bisa ditarik. Ketika orang-orang letih berdiri, anda bisa tetap duduk. Trafellow dilengkapi dengan kursi lipat di bagian dalam. Apabila anda sedang berada dalam situasi seperti ini, anda hanya perlu membuka resleting yang ada di bagian bawah Trafellow. Maka, kursi itu pun dapat digunakan sebagaimana mestinya.Sarjana Desain Produk lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga mengungkapkan bahwa untuk merancang trafellow, dia membutuhkan waktu 4-5 hari. "Dengan adanya tas ini kita tidak perlu duduk di lantai. Kita nggak perlu khawatir celana kotor dan tetap nyaman, karena dilengkapi dengan sandaran. Ya pokoknya dengan kelebihan Trafellow ini semoga bisa mengakomodir pemakainya," ungkapnya lagi ketika ditanya tim www.blackinnovationawards.com tentang kelebihan inovasinya. Fadil yang saat ini menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain (STISI) Bandung itu juga pernah mengikuti ajang-ajang desain seperti Lomba Otomotif Design & Styling Competition yang diselenggarakan oleh GAIKINDO pada tahun 2007 lalu.
"Waktu itu temanya adalah Exclusive Vehicle. Saya bersama teman saya mendesain sebuah mobil Semi Limousine. Sayangnya belum menang. Saya hanya masuk 10 besar saja," aku pria yang sudah sekitar delapan bulan menjadi asisten dosen (asdos) di kampusnya dulu. Saat inipun, Fadil lebih banyak bermain di aksesoris interior, seperti vas dan asbak. "Saya lebih berpikir yang ringan-ringan saja," kata Fadil. Tapi materialnya nggak ringan!!! Untuk membuat karyanya tersebut, Fadil menggunakan batu sebagai bahan dasarnya.

Lajang yang akan berencana menikah pada tanggal 24 Agustus 2008 ini menyatakan bahwa keikutsertaanya di Djarum Black Innovation Awards ini merupakan pencapaiannya tahun lalu. "Tahun kemarin saya nggak bisa ikutan, karena sedang banyak kerjaan. Ini adalah impian saya. Menurut saya, ajang ini sangat bagus sekali untuk mengembangkan ide. Selain itu, ajang ini bisa dibilang sebagai win-win solution. Karena bisa dilihat dari desain-desain 20 finalisnya. Kebanyakan dari mereka membuat desain karena melihat adanya fenomena ataupun masalah di masyarakat. Walaupun masalahnya berbeda-beda. Jadi akan sangat menyenangkan sekali apabila inovasi dari para finalis bisa digunakan oleh orang banyak," cerita Fadil.
"Selain itu, melalui ajang ini, saya harap saya dapat mengukur kemampuan diri dalam meng-eksplore permasalahan keseharian manusia untuk kemudian mengetahui se-efektif, se-efisien, dan seindah apa solusi yang bisa saya berikan, serta bagaimana apresiasi masyarakat sebagai target user-nya," tambahnya lagi. Fadil yang saat ini sedang menggarap sebuah miniatur bus lokal bersama rekannya di SEGUNDO pun menyatakan bahwa dirinya tidak menyangka bisa masuk ke Grand Final yang akan diselenggarakan di Cilandak Town Square 9 Agustus 2008 nanti.Berbicara tentang perasaan Fadil ketika terpilih menjadi finalis, sempat tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. " Saya bingung ngungkapinnya, mentok!!! Tapi sepertinya tidak ada kata lain yang bisa saya katakan selain senang. Ini juga sekaligus menjadi motivasi buat saya agar bisa menciptakan sesuatu yang baru. Tapi tetap, saya akan memulai dari sesuatu yang ringan-ringan saja". Menuntaskan tentang desainnya, sayang Tas ala Fadil ini masih memiliki kekurangan dalam hal beban. Tas ini menurutnya masih berat, dan dia sedang memikirkan untuk menggunakan bahan lain. Tas ini menjadi lebih berat karena menggunakan pipa dari stainless steel untuk kursi lipatnya. Mudah-mudahan bisa dicarikan solusinya yach Kalau nantinya tas ini dibuat secara massal, Fadil juga memperkirakan harganya masih dibawah Rp.2 juta. [ry/timBIA]
Personal Data :Produk Inovasi : Trafellow
Nama Lengkap : Achmad Fadillah
Nama Panggilan : Fadil
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Februari 1981
Alamat Lengkap : Jl. Cigadung Raya Timur No. 53,Bandung-Jabar/ Bukit Pakar Timur IV No.88 02/03 Desa Ciburial, Cimenyan Kabupaten Bandung-Jabar
Profesi : Dosen
Latar Belakang Pendidikan : S1 Desain Produk Institut Teknologi Bandung (ITB)
Email : dingdotcom@yahoo.com

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Anda sangat berharga bagi Saya. Silakan berkomentar ...