Pages

2008-11-19

Menikmati Senja di Bukit Ciburial Indah

Waktu sudah menjelang sore ketika aku duduk di ruang tamu Pesantren Al-Quran Babussalam --kantor tempat aku sebagai pelayan umat. Dari tempat dudukku melalui jendela besar berkusen aluminium warna hitam menghadap kearah barat, mataku menyapu "pasir ipis" (bukit ipis) yang telah banyak ditumbuhi bangunan beton kokoh menghunjam lereng sebelah timur. Bila pandanganku beralih ke sebelah selatan, terbentang luas cekungan kota Paris van Java bak cawan raksasa. Lembayung senja lamat-lamat meluas, daun-daun bambu di samping kantor bergesekan tertiup angin dan mengeluarkan suara yang seolah tak mau kalah dengan suara celoteh santri yang berangkat ke surau pesantren untuk melaksanakan shalat magrib.
Secangkir bandrek yang masih mengepulkan asap aku biarkan di meja bersama ubi dan kacang rebus. Aku terpana melihat awan lembayung mengambang, melayang semburat warna menawan hati. Sepoi angin pegunungan mulai menggelitik dan mendekap sekujur tubuhku, mendorong hati untuk berlama-lama duduk di kursi tamu kantor.
Ketika matahari sudah hilang dari cakrawala, pemandangan dan suasana di Bukit Ciburial Indah tak kalah indah dan romantis. Mungkin suasana seperti ini yang mengilhami KH. Drs. Muchtar Adam memberikan nama jalan yang membelah Pesantren Al-Quran Babussalam mulai dari depan Kantor Desa Ciburial sampai Terminal Angkot Jurusan Ciburial-Ciroyom dengan nama Jalan Ciburial Indah.
Dengan lampu kerlap-kerlip yang menyala di kerimbunan pepohonan dan bangunan beton, sorot lampu mobil yang berjalan diketiak bukit menuju cafe-cafe yang berserakan di punggung perbukitan pakar Ciburial seolah seperti kunang-kunang terbang menemani siapa pun yang ada di Bukit Ciburial Indah. Di sisi Selatan, lampu dari gedung perkantoran dan rumah-rumah penduduk di kota Bandung dari kejauhan memberi kenyamanan pada setiap pasang mata yang melihatnya, seperti permadani hitam yang bertaburkan permata intan berlian. Sementara sayup-sayup terdengar suara santri sudah melantunkan dzikir, memberikan pengalaman yang benar-benar berkesan.
Memang Bukit Ciburial Indah merupakan salah satu obyek wisata dan hunian yang mulai dilirik. Dibandingkan dengan TAHURA IR. DJUANDA (Gua Pakar), nama Bukit Ciburial Indah mungkin belum begitu kondang. Kendati demikian, bukan berarti tempat ini tidak memiliki pesona yang memikat. Di sekitar Bukit Ciburial Indah ada wisata kuliner, wisata seni di Selasar Soenaryo dan Galery Sujana Kerton, Wisata Rohani Pesantren Al-Quran Babussalam, Kelompok Peternak Lebah Madu Babussalam, Tibbun Nabawi Babussalam, dan Pabrik Tahu Babussalam.
Setelah menikmati senja dan malam yang semakin larut, tiba saat istirahat malam bercengkrama dengan keluarga. Aku teringat ucapan Pak Aminudin (mantan Kepala Desa Ciburial) yang mengakatan bahwa Desa Ciburial memiliki keindahan khas di malam hari yang akan menarik orang untuk kembali. Bahkan tahun 1983, KH. Drs. Muchtar Adam sempat berpesan agar masyarakat Ciburial tidak menjual tanahnya, sebab kedepan akan menjadi kota. Saat ini di tahun 2008, ucapan kedua tokoh tersebut nyata adanya.

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Anda sangat berharga bagi Saya. Silakan berkomentar ...