Pages

2008-06-29

Stop Tawarkan Utang pada Indonesia!

Hotel Mulia yang mewah di bilangan Senayan Jakarta menjadi tempat konsultasi Asian Development Bank (ADB) dengan beberapa organisasi masyarakat sipil Indonesia. Pertemuan konsultasi seperti ini juga diselenggarakan di berbagai kawasan wilayah yang menjadi mandat operasi ADB.

Materi yang dikonsultasikan adalah draf Safeguard Policy Statement (SPS) yang sebenarnya tidak layak untuk menjadi materi konsultasi dan kajian publik. Hal ini diungkapkan kelompok ornop yang terdiri atas AGRA (Aliansi Gerakan Reformasi Agraria), AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara), ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat), GARPU (Gerakan Penghapusan Utang), Huma, IESR, INDIES, INFID (Internasional NGO Forum on Indonesian Development), KAU (Koalisi Anti Utang), KEMALA, KRuHA (Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air), NADI, Sawit Watch, Bina Desa, SHI (Sarekat Hijau Indonesia), SPI( Serikat Petani Indonesia), SP (Solidaritas Perempuan), WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), dan Yayasan Jurnal Perempuan. Menurut mereka, draf SPS itu justru mengajukan usaha-usaha perlindungan yang lemah bagi lingkungan dan masyarakat korban lewat proyek-proyek ADB.

Pertemuan konsultasi ADB 12 Februari 2008 itu dihadiri beberapa wakil organisasi. Namun di tengah berlangsungnya acara mereka meninggalkan ruang pertemuan setelah menyampaikan pernyataan bersama. Draft dokumen SPS yang dikonsultasikan tersebut selain menjadi ancaman serius bagi lingkungan, juga sangat melemahkan posisi masyarakat adat, masyarakat tergusur, dan kondisi sosial masyarakat pada umumnya.
Oleh karena itu organisasi masyarakat sipil Indonesia yang selama ini melakukan advokasi terhadap kebijakan lembaga-lembaga keuangan multilateral, menyatakan:
1. Tidak menyetujui dan tidak mempercayai proses konsultasi dan dialog yang selama ini dilakukan oleh ADB, karena hanya menjadi legitimasi bagi praktik kejahatan kemanusiaan atas nama pendanaan proyek pembangunan.
2. ADB harus keluar dari Indonesia dan tidak lagi menawarkan berbagai jenis utang secara ofensif kepada Indonesia (disarikan dari Statement Masyarakat Sipil Indonesia, 12 Februari 2008/ink).

0 komentar:

Post a Comment

Komentar Anda sangat berharga bagi Saya. Silakan berkomentar ...